GEN-KUNTARA

Loading

GEN-KUNTARA

Archives June 2023

Be Your Self

Be Your Self

Sumber: Canva.com

“Udah Gendut,jelek lagi makin tidak keren buat bareng temen yang lainnya”. Apakah teman-teman sering mendengar kata-kata tersebut dikehidupan sehari-hari atau pada saat dulu masih berada disekolah,tentu hal tersebut menjadi salah satu sebab kita untuk merasa kurang percaya diri dan selalu merasa salah. Menurut kalian bagaimana ya perasaan pelaku bullying apakah merasa memiliki rasa khawatir. Benar sekali, sebetulnya mereka memiliki rasa khawatir,jika ada pembalasan yang nantinya pasti mereka rasakan. Nah, dari sini kita melihat buat semua orang yang terlibat bullying baik pelaku maupun korban ataupun yang menyaksikan ada perasaan cemas dan khawatir. Oleh karena itu, perundungan harus dicegah atau diatasi supaya berkurang atau berhenti. Lalu apa saja yang mampu kita lakukan untuk menanggapi dan mengatasi suatu perundungan, tentu jangan dibiarkan ya, karena jika hanya dibiarkan maka hasilnya akan menjadi lebih parah.

Dalam menyikapi bullying ternyata masih banyak cara untuk kita mampu dalam melakukannya. Apalagi dalam meminimalisasi agar tindakan bullying tidak selalu anak rasakan. Yang pertama kita bisa melakukan dengan cara cermati terlebih dahulu gejala-gejala yang timbul terutama pada perubahan anak, semisal hal tersebut terjadi maka antisipasi yang dapat kita lakukan lagi ialah dengan melakukan bonding (pendekatan) padanya. Kedua selalu beruapaya untuk memotivasi anak untuk mampu menceritakan apa yang telah ia alami, sehingga anak pun mampu terbuka dengan orang tua dan kiat sebagai orang tua selanjutnya bisa melakukan kerjasama terhadap pihak sekolah. Ketiga jika kita korbannya maka segera lapor kepada orang tua, guru maupun pejabat daerah seperti rt, rw dan lurah agar segera dapat diatasi hal ini juga berlaku ketika kamu menjadi saksi bullying juga ya, pada intinya segera laporkan.

Perlu kita ketahui, hal tersebut bukan berarti menandakan kita seorang yang sedikit-sedikit mengadu. Akan tetapi menandakan jika kita ternyata sangat peduli terhadap sesama. Namun apakah boleh ketika kita memberhentikan tindakan bullying ditempat,sebaiknya jangan jika kita belum tahu cara mengatasinya hal ini, maka situasi mungkin bisa jadi lebih parah. Misalnya ketika kita menjadi sasaran,atau pelaku bullying menghukum korban setelah kamu pergi tapi tetap ingat ya, jangan sesekali membiarkan perundungan terjadi disekitarmu.

Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk menjadi anak yang peka, peduli dan menyayangi sesama. Laporkan dan stop perundungan sehingga keceriaan kita semua bisa kita rasakan dalam kebersamaan.

Dampak Bullying

Dampak Bullying 

Sumber: canva.com

Ternyata perilaku bullying juga bisa memberikan dampak terhadap pelaku juga loh, baik dalam segi jangka pendek ataupun jangka panjang. Terutama pada risiko yang paling berat nih yaitu dapat menimpa anak-anak, dikarenakan nantinya mereka akan lebih berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, yaitu baik secara fisik ataupun mental, dan bahkan bisa juga terjadi depresi yang mungkin akan sulit mereka lupakan hingga dewasa.

Nah tidak hanya itu saja, bahkan bullying juga akan sangat berdampak buruk terhadap proses perkembangan masa muda si korban. Dimana nantinya si korban bullying bahkan akan membenci diri mereka sendiri, menutup diri dengan orang lain dan pastinya mempunyai rasa takut untuk bersosialisasi. Sehingga si korban akan merasakan kesedihan, kemarahan, dan juga merasa harga dirinya itu sangat rendah. Hal tersebutlah yang nantinya akan berpengaruh terhadap si korban ragu untuk menerima kondisi fisiknya sebagaimana yang tidak sesuai dengan keinginannya. Dan selalu takut untuk berkenalan terhadap orang baru.

Dampak dari bullying sendiri tentunya bermacam-macam loh untuk korban yaitu :

Jenis-Jenis Bullying

Jenis-Jenis Bullying

Sumber: canva.com

Belakangan ini tentu kita mengetahui,  ketika kita melihat dari bentuknya bullying ternyata bermacam-macam jenisnya yakni fisical bullying (memukul), verbal bullying (menghujat), dan social bullying (menyebarkan gossip). Namun yang paling baru dan paling viral pada saat ini adalah cyber bullying atau biasa kita mengartikan sebagai perilaku bullying yang dilakukan lewat media sosial atau internet. Contohnya hate coment, perlu kita ketahui bareng-bareng kalau bullying satu ini tidak mengenal mengenal yang lebih kuat, karena pelaku bullying bisa bersembunyi dibalik media palsunya. Padahal perilaku bullying menimbulkan bekas luka bagi korban.

Bukan hanya luka fisik, melainkan luka psikis dalm jangk panjang, seperti mengalami gangguan kecemasan, kekhawatiran bahkan menjadi depresi. Bahkan hal ini bukan hanya berlaku bagi korban akan tetapi bagi perilaku bullying juga. Hal tersebut dikarenakan tidak jarang lagi kalau pelaku juga bisa jadi korban karena melakukan bullying. Akhirnya kalau sudah seperti itu, maka kasus bullying menjadi kekerasan center tidak ada ujungnya.

Kisah Teladan Rosul dalam Menghadapi Bullying

Kisah Teladan Rosul dalam Menghadapi Bullying

Sumber: canva.com

Nabi Muhammad SAW ketika berada di Tanah Mekah mendapatkan ujian yang tidak ada hentinya dari kaum quraisy. Hal ini dibuktikan dengan hujatan, cacian mereka terhadap nabi bahkan tidak enggan untuk mengatakan nabi adalah orang yang GILA. Tidak berhenti pada waktu itu saja, bahkan tindakan kaum quraisy terhadap rasulullah berupa bullying dalam non verbal. Rasulullah saw. Juga dilempari kotoran-kotoran manusia oleh kaum quraisy dikarenakan kebencian yang sangat mendarah daging dari suku quraisy.

Selain itu tindakan bullying juga tidak lepas terjadi terus menerus pada zaman rasulullah saw sedang menyebarkan ajaran islam. Hal ini telah dijelaskan di dalam kita Majmaul zawa’ib bab makarimul akhlak wal afwaman zalama . didalam kitab tersebut diceritakan bahwa pernah ada seseorang yang pernah melakukan penghinaan terhadap Abu Bakar As-Siddiq dihadapan Rasullullah. Tentu bukan sesuatu yang mudah, karena hinaan tersebut dilontarkan kepada Abu Bakar berulang kali dan rasulullah pun melihatnya secara langsung, namun baik hatinya Rasulullah maka beliau memilih untuk diam dan tersenyum. Berbeda dengan sikap Abu Bakar, ia justru langsung membalas hinaan tersebut. Sehingga Rasulullah yang melihatnya pun langsung beranjak pergi menjauh dari Abu Bakar As-Siddiq. Setelah itu, Abu Bakar yang menjadi tak enak hati langsung menghampiri Rasulullah seraya menanyakan kepada Beliau “Ya Rasulullah,mengapa engkau hanya diam ketika mereka menghinaku,lalu mengapa kemudian engkau pergi ketika aku membalas hinaan mereka. Apakah ada yang salah dengan sikapku, ya rasulullah”. Tanya abu bakar terhadap rasulullah. Akhirnya rasulullah pun menjawab pertanyaan abu bakar. “jadi begini Abu bakar, ketika kamu diam saat dihina maka malaikat yang duduk disampingmu. Malaikat itulah yang akan membalas hinaan mereka (kaum quraisy) terhadapmu. Namun ketika kamu membalas hinaan mereka, maka malaikat justru pergi dan ketahuilah jika setanlah yang akhirnya menggantikan duduk disampingmu. Maka sungguh setan juga yang sedang menggodamu. Sehingga Aku memilih pergi karena tidak mau duduk disamping setan. Dalam hal ini, sebenarnya Rasulullah mengajarkan kepada kita semua tentang tiga perkara yang penting , dan benar semuanya. Pertama, tentang seseorang yang didzalimi namun bersikap diam dan memilih menyerahkannya kepada Allah. Kedua, orang yang memberikan maksud dengan tujuan menjaga tali silaturahmi. Ketiga, seseorang yang memberikan hartanya bagi seorang pengemis. Sebagai seorang muslim tentu kita menyadari bahwa sikap Rasulullah saw. Perlu untuk dapat kita teladani salah satunya dalam menghadapi hinaan dan bullying. Maka sebagai seorang insan, sudah sebaiknya untuk menjaga perilaku kita agar tidak sampai menyakiti orang lain.

Menurut Al-Ghazali beliau menjelaskan bahwan bullying sudah menjadi sikap dan sifat yang melekat pada diri manusia. Hal ini dibuktikan dengan manusia yang memiliki daya jiwa kebinatangan (bahimiyah), yang tercakup unsur Ghadzab (marah) dan syahwat (birahi). Seperti kisah anak-anak dari nabi Adam As, yang bernama qabil dan habil. Yang bermula dari rasa tida suka antara salah satu dari kedua belah pihak bahkan mengakibatkan konflik sampai pada pembunuhan. Hal tersebut pada akhirnya disebut sebagai sejarah pembunuhan awal dikalangan manusia.

Bullying Menurut Islam

Bullying Menurut Islam

Sumber: canva.com

Bullying dalam islam tentu menjadi salah satu pembahasan yang detail. Meskipun dalam pandangan sosial, bullying dapat dicegah dengan berbagai solusi yang ditawarkan dan digunakan sebagai salah satu upaya baik dari segi pendekatan sosial, psikologi ataupun upaya lain yang telah diawarkan masih dirasa kurang maksimal. Oleh karena itu kehadiran alquran dan hadist menjadi salah satu pandangan yang utama dalam menyikapi pencegahan tindakan bullying. Apalagi pada upaya-upaya yang dapat dihadirkan sebagai penguat yang sesuai dengan fenomena dalam realitanya, maka kedua pedoman hidup yakni alquran dan hadist mampu menuntaskan pencegahan bullying yang termasuk dalam syariat islam. (Pratama and Hidayat 2019).
Selain itu menurut quraish shihab, bullying mampu membuat orang lain yang melakukan tindakan tersebut mewujudkan tujuannya yaitu menertawakan orang yang bersangkutan. Dalam hal ini korban bullying mampu merasakan penderitaan dan sakit hati. Dalam pandangan islam sendiri terhadap tindakan bullying disebabkan karena lunturnya nilai-nilai agama dan penanaman akhlakul karimah yang masih minim. Bahkan akhlak seseorang yang melakukan bullying telah diracuni oleh sikap dan sifat individualism serta kebiasaan hidup berfoya-foya. Kerusakan akhlak seseorang akan mengakibatkan dirinya sendiri rusak, dan dapat membahayakan bagi orang lain. (Saefulloh 2020). Maka pada Hal ini disebabkan dengan salah satu ayat yang ada di dalam alquran surah alhujarat ayat 11. Diantara kandungan yang dapat kita simpulkan dari ayat alhujarat yaitu dalam ayat ini, Allah swt. mengingatkan kaum muslimin agar tidak saling mengolok-olok antara satu suku dengan suku lainnya, karena boleh jadi mereka yang diolok-olok itu pada sisi Allah swt. jauh lebih mulia dan terhormat dari mereka yang mengolok-olok.
Demikian pula di kalangan perempuan, jangan ada segolongan perempuan yang mengolok-olok perempuan yang lain, karena boleh jadi mereka yang diolok-olok itu lebih baik dan lebih terhormat di sisi Allah swt. Allah swt melarang kaum muslimin mencela kaum mereka sendiri, karena seluruh kaum muslim dipandang sebagai satu tubuh yang saling terikat dengan adanya persatuan dan kesatuan. mereka sendiri, karena seluruh kaum muslim dipandang sebagai satu tubuh yang saling terikat dengan adanya persatuan dan kesatuan. Menurut Muhammad Ali Ash-Shabuni menjelaskan bullying dalam segi alquran dilengkapi yang telah tercantum pada tafsir Shafwatut Tafassir terkait ayat-ayat yang berkaitan dengan pencegaham bullying yaitu :

  1. Kata sakhr, istihza‟, al-lamz dan hamaza, Ash-Shabuni menafsirkan keempat kata ini dengan arti yang sama yaitu menghina atau merendahkan seseorang dengan cara menertawakan atau mengungkapkan perkataan kasar atau kotor sehingga menyakiti hati orang yang bersangkutan. Ash-Shabuni menjelaskan terkait kata sakhr yang digunakan Al-Qur‟an dalam bentuk fi‟il mudhari‟ yang menunjukkan bahwa bullying ini terjadi secara berulang-ulang dan akan terjadi pada masa yang akan datang. Hal ini terbukti dengan banyaknya kasus bullying yang terjadi pada masa sekarang ini. Bullying yang terjadi sekarang ini lebih banyak dalam bentuk verbal baik di dunia nyata maupun dunia maya. Pada ayat yang lain Ash-Shabuni menafsirkan ayat bullying yang menggunakan kata zhalama. AshShabuni menjelaskan bahwa zhalama artinya orang-orang yang melampaui batas atau melakukan hal-hal buruk yang dapat merugikan orang lain baik dalam hal fisik, harta benda, maupun yang lainnya. Maka dari itu, perilaku tersebut berhubungan dengan bullying dalam verbal maupun non verbal.
  2. Selain itu berdasarkan pada ayat-ayat yang terkandung dalam alquran dapat disimpulkan, hal-hal yang dapat kita lakukan menanggapi tindakan pencegahan bullying menurut pandangan islam yaitu : memisahkan kedua belah pihak yang masih melakukan bullying, menjadi penengah ketika kita diposisikan saksi atas tindakan bullying yang orang lain lakukan,memberi saran yang terbaik dan motivasi agar korban sabar memaafkan dengan tindakan dari pelaku bullying, Memberi saran kepada pelaku untuk meminta maaf kepada korban dan tidak lagi melakukan bullying baik secara fisik, verbal, maupun nonverbal bahkan yang paling penting menjelaskan kepada pelaku dan korban tentang dampak yang telah diterima nantinya baik didunia maupun diakhirat kelak. Namun ketika korban tidak mau untuk memberikan maaf pada pelaku maka kita sebagai penengah harus memberikan pilihan yang baik yaitu dengan memberikan balasan pada pelaku secara sepadan.